Rabu, 06 September 2017

Mengenal 13 Piton yang Hidup di Indonesia

Seperti halnya hewan lain, piton yang hidup di Indonesia pun beragam. Ada yang hidup di air, pohon, maupun di bebatuan.

Sanca Batik (Python reticulatus)
Mengenal 13 Piton yang Hidup di Indonesia
Peneliti ular dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy, menguraikan bahwa setidaknya ada 13 jenis piton yang hidup di Indonesia. Apa saja dan bagaimana ciri-cirinya? 
Sanca Batik (Reptarium)
Sanca batik, jenis piton yang memangsa petani di Sulawesi, bukan satu-satunya piton di Indonesia. Seperti halnya hewan lain, piton yang hidup di Indonesia pun beragam. Ada yang hidup di air, pohon, maupun di bebatuan.

Punya pola warna menyerupai batik. Penyebarannya di seluruh Asia Tenggara. Di Indonesia, bisa dijumpai dari Sumatera hingga Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Jenis ini terdaftar sebagai reptil terpanjang di dunia. Panjangnya bisa mencapai 8 meter.

Sanca Bodo atau Python Burma (Python bivittatus)
Sanca BodoSanca Bodo (Wikimedia Commons)
Piton ini merupakan jenis yang paling fenomenal. Tersebar di Sumatera, Jawa, hingga Bali, piton ini makin sulit ditemui di hutan yang jadi habitat aslinya tetapi justru jadi spesies invasif di Amerika Serikat. Jenis piton ini banyak diperdagangkan sehingga statusnya pun "Rentan".

Sanca Darah (Python brongersmai)
Jenis piton ini ditemukan di Sumatera. Tubuhnya pendek, maksimal 3 meter, dan cenderung gemuk. Ciri utamanya adalah warna tubuh yang kemerahan, menyerupai darah. Ular ini juga kerap disebut sebagai ular sawah darah atau ular tepek.

Sanca Darah Hitam (Python curtus)
Sanca Darah HitamSanca Darah Hitam (Wikimedia Commons)
Spesies ini juga ditemukan di Sumatera dan memiliki tubuh pendek seperti P brongersmai. Bedanya, warnanya cenderung lebih gelap. Sanca darah hitam juga jadi salah satu incaran pedagang kulit hewan sebab pola warnanya yang menarik untuk bahan dasar tas, sepatu, atau aksesori lainnya.

Puraca (Python breitensteini)
PuracaPuraca (Wikimedia Commons)
Jenis ini sebelumnya dianggap satu spesies dengan Phyton curtus namun akhirnya dipisahkan. Ular ini endemik Borneo dan punya warna dominan coklat. Oleh warga lokal, ular yang tak akan lebih dari 3 meter ini kerap disebut ripung atau lipung.

Sanca Bulan (Simalia boeleni)
Sanca BulanSanca Bulan (Reptile Talk)
Jenis piton ini hidup di pegunungan Papua pada ketinggian lebih dari 1.750 meter di atas permukaan laut. Warnanya cenderung kehitaman. Panjang tubuh dewasanya hanya sekitar 3 meter sehingga mangsanya pun hewan-hewan kecil.
Sanca Hijau (Morelia viridis)
Sanca HijauSanca Hijau (Wikimedia Commons)
Di Indonesia, jenis ini ditemukan di Papua. Bila jenis sanca lainnya berwarna gelap, jenis ini berwarna hijau terang. Berukuran tak terlalu panjang, ular ini banyak ditemukan di pepohonan. Ular berwarna hijau agar bisa menyamarkan diri sebagai dedaunan.

Sanca Permata (Morelia amethistina)
Sanca PermataSanca Permata (Wikimedia Commons)
Piton ini juga dijumpai di Papua. Karakteristik utamanya adalah warna sisik yang terang menyerupai permata. Sanca permata terpanjang yang pernah ditemukan mencapai 8,5 meter. Tapi, itu langka. Biasanya, ukuran 5 meter pun sudah tergolong besar untuk jenis ini.

Piton Halmahera (Morelia tracyae)
Piton HalmaheraPiton Halmahera (Wikimedia Commons)
Jenis piton ini mirip dengan sanca permata tetapi tersebar di wilayah berbeda. Morelia tracyae tersebar hanya di wilayah Halmahera, mencakup Ternate, Tidore, hingga Tanimbar.

Piton Maluku (Morelia clastolepis)
Piton MalukuPiton Maluku (Wikimedia Commons)
Jenis ini tersebar di wilayah Maluku. Karakteristik utamanya adalah warna tubuh yang coklat terang.

Sanca Pelangi (Liasis fuscus)
Sanca PelangiSanca Pelangi (Wild Herps)
Jenis piton ini ditemukan di Papua. Warna tubuhnya sebenarnya coklat, tetapi akan menyerupai pelangi bila terkena cahaya. Ular ini aktif pada malam hari. Saat siang, ular ini biasanya bersembunyi di vegetasi atau di dekat sungai.

Sanca Mata Putih (Liasis savuensis)
Sanca Mata PutihSanca Mata Putih (Pythonidae.nl)
Jenis ini juga tersebar di Papua. Panjangnya hanya sekitar 1,5 meter sehingga kadang disebut piton terkecil di dunia. Karakteristik utamanya adalah bagian mata yang berwarna putih. Ular ini biasanya memangsa tikus dan hewan berukuran sedang.

Sanca Coklat (Leiophyton albertisii)
Sanca CokelatSanca Cokelat (Pythonidae.nl)
Piton berwarna ini bisa ditemukan di Papua. Warnanya sebenarnya coklat tetapi akan tampak mengkilau bila terkena cahaya. Panjangnya tak lebih dari 2,5 meter.

Selasa, 05 September 2017

Jenis Python yg dilindungi

Terbukti dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun 1999, kalau cuma ada 3 daftar nama ular yang masuk sebagai satwa liar dan berhak dilindungi.
yaitu : 
  • Sanca Bodo (Python Molurus/Phyton Bivittatus),
  • Sanca Timor (Python Timorensis),
  • Sanca hijau (Chonropython Viridis).


Ciri - ciri Sanca batik (Python reticulatus)

Ciri-ciri ular python, yaitu:

  •  Panjang rata-rata retic dewasa adalah 5-7 meter.
  •  Corak yang cukup cantik
  •  Pada punggungnya terdapat rangkaian pola berwana hitam yang membentuk berbagai pola.
  •  Ada yang bulat seperti rangkaian rantai, ada pula yang kotak seperti kartu wajik, dan masih banyak bentuk lainnya yang memanjang dari leher sampai dengan ekornya.
  •  Bagian samping ular ini dihiasi corak berwarna kuning dan abu-abu keperakan.





Jumat, 01 September 2017

Menghandle Sanca kembang

Cara menghandle sanca adalah dengan memegang buntutnya sambil fokus untuk bisa menguasai bagian belakang kepalanya dengan tangan kosong atau bisa menggunakan batang kayu. Sanca yang besar harus dihandle paling tidak minimal oleh tiga orang atau lebih.
  • Menghandle ular dengan 1 orang

  •  Menghandle ular dengan 3 orang
Jangan sampai kedua tangan dan kedua kaki terlilit. Usahakan hanya satu saja tangan atau kaki kita yang terlilit.

Pengertian sanca kembang (Python reticulatus)

Ular sanca kembang (Python reticulatus) atau bisa juga disebut sanca batik adalah jenis ular tidak berbisa yang memiliki ukuran besar dan panjang  di banding dengan ular lain bisa mencapai 6 meter lebih. Sanca kembang terhitung ular terpanjang di dunia. Sedangkan berat maksimal yang tercatat adalah 158 kg. Ular sanca termasuk ular yang bisa hidup sampai lebih dari 25 tahun.


Ular-ular betina memiliki tubuh yang lebih besar. Ular jantan mulai kawin pada panjang tubuh sekitar 2 - 2.5 meter, sedangkan yang betina baru pada panjang sekitar 3 meter. Sanca dapat dikatakan siap kawin pada umur antara 2-4 tahun. Musim kawin berlangsung antara  September hingga Maret di Asia.

Jantan maupun betina akan berpuasa di musim kawin, sehingga ukuran tubuh menjadi hal yang penting di sini. Betina bahkan akan melanjutkan puasa hingga bertelur, dan sangat mungkin juga hingga telur menetas.

Sanca kembang bertelur antara 10 hingga sekitar 100 butir. Telur-telur ini ‘dierami’ pada suhu(31-32 °C selama 80-90 hari, bahkan bisa lebih dari 100 hari. Ular betina akan melingkari telur-telur ini sambil berkontraksi. Gerakan otot ini menimbulkan panas yang akan meningkatkan suhu telur beberapa derajat di atas suhu lingkungan. Betina akan menjaga telur-telur ini dari pemangsa hingga menetas. Namun hanya sampai itu saja; begitu menetas, bayi-bayi ular itu ditinggalkan dan nasibnya diserahkan ke alam.

Ular sanca ini  hidup disekitar daerah tropis yang memiliki kelembapan yang tinggi,ular jenis ini sangat bergantung pada air makanya masyarakat banyak menemukan ular ini disekitar sungai rawa dan kolam. Makanannya yaitu mamalia kecil seperti reptil lain, ular yang masih kecil memakan kodok tikus dan lain-lain sedangkan ular yang besar memakan monyet, rusa, anjing  sampai manusia jika manusia berada pada daerah perburuannya.